Karya: Ance M. D. Sitohang
Pendahuluan
Pluralitas
agama-agama bukanlah fenomena di abad ini saja, namun pluralitas sudah ada
sejak dulu, ketika umat Allah ada di tengah-tengah dunia. Pluralisme keagamaan
merupakan suatu fakta kehidupan modern dan pasca modern yang tidak dapat
dihindari dan diabaikan, karena kita hidup di tengah-tengah kehidupan yang serba
majemuk. Kenyataan banyaknya agama mengakibatkan umat beriman untuk merumuskan
sikap teologis untuk menjawab realitas itu. Hal ini merupakan upaya iman,
karena dalam konteks kekristenan beriman sebagai seorang Kristen akan mendorong
untuk melihat dan berkata sesuatu terhadap agama lain dengan kaca mata iman.
Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana kekristenan memandang keberadaan
agama-agama lain? Bagaimana memahami keunikan Yesus di tengah-tengah keberadaan
agama-agama lain? Bagaimana kita berusaha mengenal agama-agama lain tanpa
berprasangka, tetapi juga kesempatan untuk mengenal agama sendiri secara kritis
lewat agama-agama lain. Dan bagaimana hubungan dialogis dapat diupayakan?